Sabtu, 26 April 2014

(Mahabakti)Dua Ribu Rupiah dan Es Kelapa

Dua Ribu Rupiah dan Segelas Es Kelapa 

         Sudah hari keitiga ku disini.Di bumi perkemahan yang membosankan ini.Setelah mengikuti beberapa kegiatan pagi ini,aku bersiap untuk solat jumat.Bosan,jenuh,dan biasa yang kurasakan,tak ada istimewanya.Ah,sudahlah,besok aku juga akan pulang.Setelah solat Jumat,hari ini sangat panas,jadi lebih baik istirahat saja menghilangkan kebosanan ini. Di depan tenda kulihat hiruk-pikuk teman-teman pramuka sedang menjalankan aktivitasnya,tak peduli cuaca hari ini.Di pojok buper(bumi perkemahan),kulihat seorang bercelana motif tentara sedang duduk sendiri dan meminum air berwarna di warung.Ya,Kautsar,temanku ia sepertinya sedang menggangur. “hmm,di hari seperti ini,sepertinya pas jika aku membeli minuman dingin.”Kususul Kautsar di warung dan kududuk di sampingnya,dan kulihat apa yang ada di warung itu.Mataku tertuju ke air es kelapa tersebut,lalu aku memesan satu gelas es kelapa.Dua ribu rupiah harga minuman itu,cukup murah.Kuminum sedikit es kelapa itu (degan)hmm,rasanya biasa,banyak air dan gula
buatan.tidak begitu enak menurutku,tapi cukuplah untuk melepas dahaga. Seperti biasa,aku dan Kautsar mulai membuka topik perbincangan.Perbincangan tak jelas mengenai berita,politik,budaya,negara dan mahabakti.Mengasikkan perbincangan seperti ini,di tempat ini dan di waktu ini,di tanah luas penuh rerumputan,dan banyak pohon di sekelilingnya.Tempat yang enak menurutku. 
     Sesekali meminum es ekelapa,dan Kautsar meminum marimasnya,Di siang panas,terik matahari yang langsung menyinari buper.Disertai angin—angin semilr arah utara membuat pohon-pohon bersuara.Ini hanya membuatku semakin bosan. Tak terasa sudah 20 menit ku disini bersama Kautsar,dan dilengkapai es kelapaku.Meskipun siang ini panas,tetapi yang kupandang di depanku semua,terlihat mengabaikan ini.Adbi sedang memasak ubi,Adib sedang mencari air,dan Fikri sedang sibuknya membantu Adbi.Ardi sepertinya sedang berkunjung ke tenda lain.Mereka semua penuh kegiatan,sedangkan aku hanya di sini,di warung pojok buper ini. 
              “Bermalas-malasan?”hmm sepertinya aku tidak malas,aku memiliki kegiatanku sendiri,yaitu duduk di warung dan meminum air kelapa” 
           “Istirahat?tidak,aku tidak lelah ,aku masih bisa beraktivitas lebih banyak lagi.Aku di sini hanyalah ingin menikmati apa yang disebut mahabakti” Saat aku dan Kautsar mulai berhenti berbincang karena kehabisan topik,ku sela dengan meminum es kelapa ini.Ku hela napas,samblil mereneung dan berpikir mengapa aku bisa di sini?Untuk apa aku di sini?dan apa manfaat semua ini? 
               Matahari semakin menengah.Angin-angin juga bertiupan.Bunyi-bunyi daun pepohonan.Aku masih di warung ini,bersama Kautsar.Meskipun es kelapa tidak begitu enak,tepati di saat ini dan di tempat ini rasa tidak enak itu seakan-akan hilang.Meskipun siang ini sangat panas,tetapi kuminum es dan duduk di warung ini,panas itu tidak ada apa-apanya. Dengan dua ribu rupiah,biasanya dengan mudah kuhabiskan.Tetapi di sini,dua ribu rupiah itu sangat bermakna.Kuhabiskan es kelapa itu,duduk di warung dengan segelas es kelapa dk warung ini bersama seorang teman,rasanya sangat tenang.Kurasakan indahnya buper ini.Aku duduk di sini seperti aku sedang bermeditasi.Aku merasa santai,bebas,beban-beban ini kulupakan,dan formalitas pramuka seakan hilang.Aku sekakan-akan menguasai bumi perkemahan ini,melupakan mahabakti ini.Aku jadi tahu segala hal mengapa aku di sini.Inilah yang aku sebut mahabakti sebenarnya.Aku menikmatinya,santai di tengah-tengah kepenatan.ah….Indahnya. “Para peserta Mahabakti segera berkumpul di aula untuk mengikuti acara mahabakti……….”suara dari speaker. “Hah acara mahabakti apaan?menurutku duduk di sini bersama seorang teman sambil meminum es kelapa adalah acara mahabakti yang sebenarnya.Ah,sudahlah,nikmati saja.”

0 komentar:

Posting Komentar